Prawita Tasya Karissa she/her

Header

Co-Founder & Executive Director
Biorock Indonesia

Participant: 2019 Indonesia Grassroots Accelerator

Prawita Tasya Karissa_pp_550x550

Global

Header

Bali

Header

Indonesia

Prawita Tasya Karissa she/her

Header

Co-Founder & Executive Director
Biorock Indonesia

Participant: 2019 Indonesia Grassroots Accelerator

Studying and advocating for coral reef restoration in local Bali communities.

Prawita Tasya Karissa is a coral reef restoration expert from Bali, Indonesia. Tasya is the Executive Director and Co-Founder of Biorock Indonesia, based in Bali. She has been involved with Biorock since 2003, a technology that creates artificial coral reefs from the accumulation of minerals, after receiving the opportunity to study Biorock technology with the inventors, Prof. Wolf Hilbertz and Dr. Tom Goreau. Biorock Indonesia focuses on coral reef restoration using cutting edge Biorock technology, so coral grows faster and healthier, even in poor water quality. Coral reefs in Indonesia are still in damaged condition. By using community-based and blue economy approaches, Tasya has dedicated herself to finding ways to involve those around her, community members, stakeholders, and government partners to take action on this pressing issue. Communities, especially, can take the initiative to restore coral reefs, protect the restoration area, and at the same time gain income to feed their family and run the project for decades until the coral reef is fully recovered.

Tasya’s research and expertise has been acknowledged worldwide, as she has developed unique and effective methods for restoration that are creating hope for reef ecosystems and those that depend on them, in the face of the climate crisis. Her university thesis on Application of Biorock to Pearl Oyster Juvenile, Pinctada Maxima, was presented worldwide during a conference organized by the Society Ecological Restoration in Merida, Mexico in 2011. Her research was also published in “Innovative Methods of Marine Restoration”. She also worked as a consultant for Clean Development Mechanism for five years and is an expert in community involvement strategy and managing nonprofit projects. Since 2014, she has lead more than 15 Biorock Indonesia’s projects with the help of her team and partners, from surveying to planning, to installation and maintenance. Currently, Tasya and her team are working closely with Indonesian Ministries and UNDP Indonesia to prepare community-based coral reef restoration with Biorock technology in archipelagic island states.

In addition to her amazing work for Biorock, Tasya is also an advocate for women’s empowerment and equality. As a mother of three, and longtime community activist, Tasya also brings a focus on community and balance to her work and team, integrating multiple aspects of these perspectives and values into her restoration efforts.

Mempelajari dan mengadvokasi restorasi terumbu karang di komunitas lokal Bali.

Prawita Tasya Karissa adalah ahli restorasi terumbu karang dari Bali, Indonesia. Tasya adalah Direktur Eksekutif dan Co-Founder Biorock Indonesia, yang berbasis di Bali. Ia terlibat dengan Biorock sejak tahun 2003, sebuah teknologi yang menciptakan terumbu karang buatan dari hasil penimbunan mineral, setelah mendapat kesempatan untuk mempelajari teknologi Biorock bersama penemunya, Prof.Wolf Hilbertz dan Dr. Tom Goreau. Biorock Indonesia fokus pada restorasi terumbu karang dengan menggunakan teknologi mutakhir Biorock, sehingga karang tumbuh lebih cepat dan sehat, meski dengan kualitas air yang buruk. terumbu karang di Indonesia masih dalam kondisi rusak. Dengan menggunakan pendekatan berbasis komunitas dan ekonomi biru, Tasya telah mendedikasikan dirinya untuk menemukan cara untuk melibatkan orang-orang di sekitarnya, anggota masyarakat, pemangku kepentingan, dan mitra pemerintah untuk mengambil tindakan atas masalah yang mendesak ini. Masyarakat, khususnya, dapat berinisiatif memulihkan terumbu karang, melindungi kawasan restorasi, sekaligus memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarga dan menjalankan proyek selama puluhan tahun hingga terumbu karang pulih sepenuhnya.

Penelitian dan keahlian Tasya telah diakui di seluruh dunia, karena ia telah mengembangkan metode restorasi yang unik dan efektif yang menciptakan harapan bagi ekosistem terumbu karang dan yang bergantung padanya, dalam menghadapi krisis iklim. Tesis universitasnya tentang Penerapan Biorock ke Pearl Oyster Juvenile, Pinctada Maxima, dipresentasikan di seluruh dunia selama konferensi yang diselenggarakan oleh Society Ecological Restoration di Merida, Meksiko pada tahun 2011. Penelitiannya juga diterbitkan dalam “Metode Inovatif Restorasi Laut”. Dia juga bekerja sebagai konsultan untuk Mekanisme Pembangunan Bersih selama lima tahun dan ahli dalam strategi keterlibatan masyarakat dan mengelola proyek nirlaba. Sejak 2014, ia telah memimpin lebih dari 15 proyek Biorock Indonesia dengan bantuan tim dan mitranya, mulai dari survei hingga perencanaan, hingga pemasangan dan pemeliharaan. Saat ini Tasya dan timnya bekerja sama dengan Kementerian Indonesia dan UNDP Indonesia untuk mempersiapkan restorasi terumbu karang berbasis masyarakat dengan teknologi Biorock di negara-negara kepulauan.

Selain karyanya yang luar biasa untuk Biorock, Tasya juga seorang advokat untuk pemberdayaan dan kesetaraan perempuan. Sebagai ibu dari tiga anak, dan aktivis komunitas yang sudah lama, Prawita juga membawa fokus pada komunitas dan keseimbangan pada pekerjaan dan timnya, dengan mengintegrasikan berbagai aspek dari perspektif dan nilai-nilai ini ke dalam upaya restorasi.